Aku, FLP & Social Media(SOCMED)

Sunday, May 18, 2014

| | |

Siang itu, dikala kepenatan menghampiriku. Menggerogoti seluruh isi kepalaku, merampas energy yang sudah mulai berkurang, aku mulai bosan dengan rutinitasku di salah satu kampus pecetak umar bakri ini. Pikiranku mulai melayang, hingga tiba pada salah satu pusat perbelanjaan. Tanpa pikir panjang langsung saja ku langkahkan kakiku menuju pemberhentian pete – pete berkode B. Ah, mungkin ini bisa mengurangi kepenatan. Dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan, saya lalu mengutak atik gadget dan langsung tertuju pada salah satu social media. Disinilah bermula ku mnegenal FLP. Lewat social media. Ternyata Tak selamanya social media yang biasa di singkat Socmed oleh anak – anak belasan tahun itu membawa dampak yang negative, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Berkat adanya social media ini, saya bisa mengetahui Forum Lingkar Pena ini.
Forum lingkar pena yang terlintas di benakku sebelumnya ialah sebuah forum yang hanya memfokuskan anggotanya dalam dunia tulis menulis. Ternyata tak hanya itu, dalam FLP pun kita diajarkan menjadi seseorang yang bisa bekerja sama dengan baik, baik itu dalam kepanitiaan maupun kegiatan – kegiatan lainnya. Singkatnya, FLP mengajarkan kita arti akan organisasi. Tak hanya itu, kita pun selalu diajak untuk menyeru ajaran agamaNya dalam artian berdakwah. Seseorang dikatakan berdakwah tidak hanya pada saat kita berada di atas mimbar lantas menyerukan ajaran agama. Tapi ada salah satu cara berdakwah yang sangat mudah dan yakin saja, setiap orang bisa melakukannya, dimana pun dan kapanpun. Salah satu caranya ialah dengan bermodalkan kertas, pulpen maupun gadget ataupun laptop. Ya, salah satu caranya ialah dengan menulis. Kita tak perlu repot – repot menghafalkan seruan – seruan yang akan kita lantunkan di atas mimbar. Kunci membaca dan tekunlah. Namun hal itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kita pun berproses didalamnya.
Begitu banyak harap yang ingin ku sematkan pada FLP. Aku ingin menjadi penulis yang tak hanya cakap dalam dunia tulis menulis, tetapi handal pula dalam menghandle sebuah kegiatan serta mampu menyerukan ajaran – ajaranNya. Sebuah kutipan yang selalu terngiang di kepalaku. Sebuah kutipan dari seorang tokoh sastra yang banyak di kagumi.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” – Pramoedya Ananta Toer

0 comments:

Post a Comment