Siang itu, dikala kepenatan
menghampiriku. Menggerogoti seluruh isi kepalaku, merampas energy yang sudah
mulai berkurang, aku mulai bosan dengan rutinitasku di salah satu kampus
pecetak umar bakri ini. Pikiranku mulai melayang, hingga tiba pada salah satu
pusat perbelanjaan. Tanpa pikir panjang langsung saja ku langkahkan kakiku
menuju pemberhentian pete – pete
berkode B. Ah, mungkin ini bisa mengurangi kepenatan. Dalam perjalanan menuju
pusat perbelanjaan, saya lalu mengutak atik gadget dan langsung tertuju pada
salah satu social media. Disinilah bermula ku mnegenal FLP. Lewat social media.
Ternyata Tak selamanya social media yang biasa di singkat Socmed oleh anak – anak belasan tahun itu membawa dampak yang
negative, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Berkat adanya social media
ini, saya bisa mengetahui Forum Lingkar Pena ini.
Forum lingkar pena yang terlintas di
benakku sebelumnya ialah sebuah forum yang hanya memfokuskan anggotanya dalam
dunia tulis menulis. Ternyata tak hanya itu, dalam FLP pun kita diajarkan
menjadi seseorang yang bisa bekerja sama dengan baik, baik itu dalam
kepanitiaan maupun kegiatan – kegiatan lainnya. Singkatnya, FLP mengajarkan
kita arti akan organisasi. Tak hanya itu, kita pun selalu diajak untuk menyeru
ajaran agamaNya dalam artian berdakwah. Seseorang dikatakan berdakwah tidak
hanya pada saat kita berada di atas mimbar lantas menyerukan ajaran agama. Tapi
ada salah satu cara berdakwah yang sangat mudah dan yakin saja, setiap orang
bisa melakukannya, dimana pun dan kapanpun. Salah satu caranya ialah dengan
bermodalkan kertas, pulpen maupun gadget ataupun laptop. Ya, salah satu caranya
ialah dengan menulis. Kita tak perlu repot – repot menghafalkan seruan – seruan
yang akan kita lantunkan di atas mimbar. Kunci membaca dan tekunlah. Namun hal
itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Kita pun berproses didalamnya.
Begitu banyak harap yang ingin ku
sematkan pada FLP. Aku ingin menjadi penulis yang tak hanya cakap dalam dunia
tulis menulis, tetapi handal pula dalam menghandle sebuah kegiatan serta mampu
menyerukan ajaran – ajaranNya. Sebuah kutipan yang selalu terngiang di
kepalaku. Sebuah kutipan dari seorang tokoh sastra yang banyak di kagumi.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia
tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis
adalah bekerja untuk keabadian.” – Pramoedya Ananta Toer
0 comments:
Post a Comment