“Kamu
Harus Tegar Mila”
(Kata – kata yang harus ku
tanamkan pada diriku, meskipun terasa sangat sulit)
Hari ini, saya harus membiasakan diri menyemangati
diri sendiri, Membiasakan dirimu tak bergantung sepenuhnya pada orang lain.
Ternyata benar apa yag dikatakan oleh kanda Anfir “tak ada manusia yang bisa
hidup dalam kesendirian, ia akan melakukan berbagai cara untuk mengeluarkannya
dari kesendirian itu”. Mak, Pak, Apa kabarmu disana? Disini, jauh di tanah
rantau, diriku amat sangat merindukanmu. Seiring dengan rangkaian kata ini,
sekali lagi ku selipkan kata maaf di dalamnya. Maaf karena saya belum sempat
memakai toga yang selalu kalian impikan, maap karena saya begitu terlena dengan
duniaku sendiri dan maaf atas diriku yang selalu saja menyepelekan perkataan
kalian. Oia, Apa kabar dengan rumah kita? Masihkan ia seperti yang dulu? Tempat
dimana kita berbagi cerita. Hufft, Diri ini selalu rindu dengan suasana itu.
Mak, pak, tidakkah kalian merindukanku, Anakmu yang
jauh diperantauan ini? Aku ingin menceritakan semua keluh kesahku pada kalian, tapi
jujur lidah ini begitu keluh ketika berbicara dengan kalian. Tak ingin ku
menggoreskan luka sedikit pun pada kalian. Perkataan sedih seakan enggan
terlontar. Kan ku simpan semua duka ini rapat – rapat, dan biarlah ini menjadi
tanggunganku. Kalian sudah sangat banyak menanggung pedih akibat ulahku, aku
tak ingin lagi menambah berat beban kalian.
Mak, Pak, tahukah kalian bahwa Nama Mamak dan Bapak
selalu ku sebut di akhir sujudku. Aku juga yakin Mamak dan Bapak juga melakukan
hal yang sama, jauh sebelum aku menyebut nama kalian di akhir sujudku. Mak,
Pak, Tahukah kalian disini Allah sedang memberikan ujianNya padaku. Ia ingin
aku bertambah baik, baik itu dari segi Akhlak maupun Iman. Mak, Pak, Allah
begitu sangat amat menyanyangiku. Ia ingin aku tuk menghargai kesederhanaan,
hidup dalam kecukupan.
…………………………………………….………………To Be Continue (Makassar,
5 Jan 2014)